Sejarah popular menyebut bahwa kerajaan pertama di Nusantara adalah Salakanagara. . Tapi kita akan menelusuri suatu proyeksi kesejarahan baru bahwa kerajaan pertama di Nusantara bukanlah Salakanagara.
Kita akan menelusuri tapak leluhur sebuah kerajaan yang bernama Kuta Tambaga, yang bisa jadi merupakan kerajaan pertama di Nusantara – khususnya di Tanah Sunda.
Kuta Tambaga adalah sebuah kerajaan Sunda yang wilayahnya meliputi Bogor, Jakarta, Karawang dan Bekasi. Kerajaan Kuta Tambaga berdiri pada era sebelum masehi.
Nama Kerajaan Kuta Tambaga tidak tercantum dalam literatur aksara. Oleh sebab itu eksistensinya hanya hidup dalam bayangan mitos dan dugaan historis.
Keberadaan Kerajaan Kuta Tambaga bersumber dari tradisi lisan Pantun Bogor. Meskipun sumbernya dianggap lemah oleh para ahli sejarah, tapi kita akan menelusuri fakta dan data yang menyibak eksistensi kerajaan Kuta Tambaga.
Kerajaan Kuta Tambaga berpusat di perbatasan Karawang dan Bogor. Lokasinya di sekitar aliran sungai Cigeuntis. Kerajaan Kuta Tambaga memiliki sebuah Pelabuhan besar di tepi pantai. Dari Pelabuhan itu perahu-perahu kerajaan Kuta Tambaga berlayar mengarungi samudera.
Adanya aktifitas penjelajahan samudera oleh bangsa nusantara pada masa sebelum Masehi dikuatkan dalam penelitian OW. Wolter.
Aktifitas perniagaan samudera itu yang kemudian mengenalkan nusantara pada bangsa-bangsa asing. Sehingga bangsa Mesir, India, China dan Romawi -pun mengenal keberadaan nusantara. Sehingga Pelabuhan Kuta Tambaga berubah menjadi sebuah emporium, yaitu Pelabuhan berskala internasional. Berbagai bangsa mengunjungi Pelabuhan tersebut untuk melakukan perdagangan.
Produk terkenal yang diperdagangkan melalui Pelabuhan Kuta Tambaga adalah perak. Oleh sebab itu wilayah Kuta Tambaga kemudian dikenal juga dengan Salakanagara atau Negara Perak. Ahli bumi Mesir kuno menyebutnya Argyre, artinya Negara Perak atau Salakanagara.
Pada masa kerajaan Kuta Tambaga, bangsa India mulai mengunjungi Nusantara. Penulis India ..menyebutnya perjalanan bangsa India ke Nusantara dengan istilah Samuderayatna.
Alasan kedatangan bangsa India ke wilayah Kuta Tambaga berbeda-beda. Ada yang untuk berdagang, ataupun mengungsi. Diantara bangsa India yang datang untuk berdagang adalah keluarga Pallawa. Mereka yang kelak menggantikan kekuasaan Kuta Tambaga dan mendirikan Kerajaan Salakanagara di wilayah Banten sekarang.
Sedangkan bangsa India yang datang ke nusantara untuk mengungsi adalah keluarga Salankaya. Mereka datang ke wilayah Kuta Tambaga di sekitar Sungai Citarum dan kemudian mendirikan kerajaan bernama Tarumanagara.
Kerajaan Kuta Tambaga bertahan selama 4 generasi. Kerajaan tersebut akhirnya hancur akibat bencana alam maha dahsyat berupa banjir besar. Banjir itu menenggelamkan seluruh wilayah kerajaan. Banjir terjadi selama ratusan tahun. Setelah itu banjir kemudian surut dan menyisakan rawa-rawa sangat luas. Rawa-rawa itulah yang kemudian menjadi wilayah bernama Karawang dan Bekasi.
Menelusuri jejak kerajaan Kuta Tambaga tidak mudah. Karena, sama sekali Tidak ada prasasti, naskah atau tinggalan lainnya. Kuta Tambaga hidup dalam Riwayat tradisi lisan buhun.