Cerita Rakyat Karawang Melesat Ke Lomba Dongeng Nasional

Pagi ini salah satu kawan, seorang seniman senior Karawang kirim WA. Bunyinya : Mohon doa dan dukungan kiyai… Alhamdulillah masuk nasional, maaf kalo ceritamu aku kemas menjadi naskah dongeng… 🙏🙏🙏

Saya lihat link yang dia kirim yang mengarahkan ke platform YT, disana seorang anak usia SD sedang bercerita tentang sebuah Kisah Rakyat Karawang yang pernah saya tulis beberapa tahun lalu. Judulnya : Cerita Cimata Indung Kuta Tandingan. Link videonya ada di bawah artikel ini.

Saya ingin bercerita sedikit tentang kisah Cimata Indung.

Kisah Cimata Indung Kuta Tandingan adalah salah satu dari banyak cerita rakyat yang dikenal oleh Masyarakat Karawang. Ceritanya menuturkan asal-usul nama sungai Cimata Indung yang terdapat di Kawasan Mistis Kuta Tandingan.

Kuta Tandingan adalah wilayah legenda di Karawang. Banyak masyarakat Karawang yang mengkeramatkan wilayah perbukitan dan hutan tersebut. Mereka menganggap Kuta Tandingan sebagai Tanah Leluhur Karawang. Saya telah beberapakali mengunjungi Kuta Tandingan dan menemukan banyak hal menarik di sana.

Ada banyak cerita yang beredar di Kuta Tandingan. Bukan hanya asal-usul Cimata Indung. Tapi juga soal Ramalan Kebangkitan Sunda, Prediksi Kota Tanpa Tanding, kisah hewan Bagong Raksasa, Kota Persembunyian (Kuta Panyumputan), dan masih banyak lagi.

Cerita-cerita yang berkembang di Kuta Tandingan belum terpublikasi luas. Masih banyak orang Karawang yang belum pernah mendengar cerita-cerita Kuta Tandingan. Termasuk Kisah Cimata Indung.

Cerita Cimata Indung sangat menarik. Jalan ceritanya mirip kisah Malin Kundang, yaitu tentang anak yang tidak berbakti pada ibunya. Rasa sedih sang ibu sangat mendalam. Dia sering menangis. Aliran airmatanya itu yang kemudian menjelma menjadi aliran sungai yang dinamakan Cimata Indung, atau Air Mata Ibu. Cimata Indung adalah anak sungai Cisuba.

Cerita Cimata Indung, seperti halnya kebanyakan cerita rakyat, memang bukan peristiwa fakta. Lebih merupakan refresentasi pandangan orang jaman dulu terhadap lingkungannya. Namun, terdapat nilai-nilai kearifan lokal dalam cerita rakyat. Dalam kasus Asal-Usul Cimata Indung inti kebijaksanaannya yaitu tentang keharusan berbakti pada orang tua.

Cerita Cimata Indung memiliki kandungan nilai yang tidak kalah dari Kisah Malin Kundang, Cerita Rakyat dari Sumatera Barat. Namun, cerita Cimata Indung tidak kemana-mana, hanya mendekam di seputaran Kuta Tandingan. Tidak ada promosi. Ataupun tuturan luas ke masyarakat Karawang. Tidak seperti cerita lokal lainnya seperti Syeh Quro atau Singaperbangsa.

Saya mulai merangkum Cerita Rakyat Karawang, termasuk kisah Cimata Indung sekitar tahun 2016. Awal mulanya Cerita Cimata Indung berdasarkan informasi dari salah seorang petualang lokal yang sering menjelajahi hutan-hutan dan pegunungan Karawang. Dia mengenalkan saya pada kisah Ratu Panca Buana, yang kemudian saya identifikasi lebih lanjut untuk menghasilkan cerita yang betul-betul kuat, akurat dan bukan rekayasa orang. Cerita Cimata Indung kemudian saya masukan ke dalam Buku 54 Cerita Rakyat Karawang.

buku sejarah karawang

Di era perkembangan teknologi seperti sekarang, terlebih dengan kemajuan AI yang sangat luar biasa, manusia modern kian tercerabut dari nilai-nilai tradisional dan identitas kolektifnya. Keberadaan cerita rakyat yang merekam memori kebijakan manusia jaman dulu telah sangat terlupakan. Tidak ada lagi pewarisan cerita melalui kegiatan mendongeng atau semacamnya. Pewarisan nilai-nilai kearifan lokal telah lama putus. Kita diambang, atau justru sudah tenggelam, dalam krisis identitas yang parah.

Leave a Comment