Sejarah dan Asal-Usul Nama Karawang

Karawang adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat. Sejarah Karawang telah dimulai sejak zaman prasejarah. Hal itu terbukti dengan penemuan sejumlah situs prasejarah di daerah Cibuaya, Pedes, Tempuran dan Batujaya.

Salah satu yang menjadi bagian penting dari sejarah Karawang adalah nama Karawang itu sendiri. Nama Karawang telah ada sejak awal masehi. Nama Karawang memiliki berbagai versi dan arti yang berbeda.

Sejarah dan asal-usul nama tempat dalam ilmu sejarah disebut dengan istilah toponimi. Toponimi merupakan cabang dari ilmu onomastika, yang menyelidiki nama tempat.

Kali ini kita akan mencari tahu toponimi Karawang. Kita akan telusuri apa arti nama Karawang, dan sejak kapan nama itu muncul.

Sejarah Nama Karawang Berdasar Berita Cina

Nama Karawang, pertama kali tercatat dalam sejarah melalui catatan perjalanan seorang pengembara Cina jaman Dinasti Wu, yang bernama Wan Chen. Wan Chen menyebut tentang adanya pusat perdagangan di daerah selatan yang bernama Koying.

Seorang peneliti asal Kornel University Amerika yang bernama O.W Wolter mengatakan, bahwa yang dimaksud dengan Koying adalah Karawang. Hal itu diperkuat juga oleh ahli bahasa bernama Mac Coy. Dia mengkontruksi pengucapan bahasa Cina abad 3 Masehi, bahwa Koying berasal dari kata Kawang, yang akar katanya yaitu Karawang.

Merujuk pada sebutan Koying, maka istilah Karawang pada awal Masehi merupakan nama sebuah pusat perdagangan penting.

Penelitian O.W Wolter menunjukkan, bahwa lokasi Koying berada di Karawang Utara, yaitu di sekitar muara Sungai Citarum.

Sumber selanjutnya yang mendokumentasikan nama Karawang adalah Naskah Bujangga Manik dari abad 15. Bujangga Manik adalah seorang pangeran pengembara dari kerajaan Sunda.

Catatan Bujangga Manik

Bujangga Manik menyebut nama Karawang, sebuah daerah yang berada di sebelah timur ibukota kerajaan. Karawang disebutkan sebagai tempat asal leteng atau apu, yaitu batuan gunung yang menjadi bahan kosmetik kecantikan putri-putri kerajaan.

Penelitian modern menunjukkan, bahwa pusat leteng atau apu tersebut berada di wilayah Karawang Selatan.

Catatan Portugis

Sumber selanjutnya yang mendokumentasikan tentang asal-usul nama Karawang, yaitu catatan Portugis berjudul Da Asia, yang ditulis oleh Joao De Baros pada tahun 1539.

Baros menulis, bahwa di wilayah kerajaan Sunda terdapat sebuah pelabuhan bernama Caravam. Sebutan Caravam merujuk pada pelabuhan Karawang yang berlokasi di muara Sungai Citarum.

Catatan Belanda

Data berikutnya yang mendokumentasikan nama Karawang adalah catatan Belanda dari tahun 1596. Catatan itu ditulis oleh Lodewik dan Conelis De Houtman. Disebutkan, bahwa di pantai utara terdapat sebuah tempat bernama Cravaon, yang merujuk pada wilayah Karawang.

Sejarah Nama Karawang Dari Naskah Jawa

Nama Karawang juga tercatat dalam Naskah Punika Serat Babad Tanah Jawi yang disusun tahun 1647. Dalam naskah tersebut disebutkan, bahwa Karawang adalah nama sungai tempat dibuangnya bayi Ciung Wanara, Salah satu raja Sunda terbesar. Adapun yang dimaksud Sungai Karawang adalah sungai Citarum.

Naskah Jawa lainnya, yaitu Babad Pajang, juga menyebutkan bahwa pada saat pembangunan masjid Demak, terdapat sosok bernama Pangeran Karawang yang ikut membantu pembangunan masjid.

Pangeran Karawang datang ke Demak bersama Syeh Bentong, saudaranya Syeh Kuro.

Naskah tersebut menunjukkan bahwa pada masa kerajaan Demak nama Karawang sudah dikenal. Dan di Karawang pada masa itu terdapat pusat kekuasaan, dengan salah satu tokohnya yang bernama, Pangeran Karawang.

Konklusi

Berdasarkan informasi dari sejumlah literatur diketahui, bahwa nama Karawang sudah ada sejak awal Masehi. Nama Karawang juga cukup dikenal pada jaman Kerajaan Sunda, Kerajaan Demak dan awal kedatangan bangsa Belanda.

Hal itu menunjukkan bahwa nama Karawang telah berusia ribuan tahun. Dengan demikian peradaban Karawang telah berlangsung sangat tua. Beberapa bukti peninggalan peradaban kuno Karawang, tersebar di banyak tempat, seperti di Pakisjaya, Batujaya, Cibuaya, Pedes, Cilamaya dan Tempuran.

Leave a Comment