Sore itu, Aula Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karawang dipenuhi wajah-wajah penuh semangat. Para penggiat seni, pelaku usaha kreatif, komunitas, hingga perwakilan pemerintah duduk melingkar dalam sebuah diskusi yang hangat. Di balik suasana akrab itu, ada satu sosok yang sejak awal berusaha menyatukan energi para pelaku kreatif Karawang—Asep R. Sundapura.
Sebagai Ketua Bidang Ekraf Badan Musyawarah Masyarakat Karawang (BMMK), Asep tidak sekadar hadir sebagai penyelenggara. Ia adalah motor penggerak yang melahirkan ide Focus Group Discussion (FGD) ini. Baginya, potensi Karawang di bidang ekonomi kreatif dan pariwisata terlalu besar untuk dibiarkan berjalan sendiri-sendiri.
Asep percaya, hanya dengan kolaborasi dan wadah bersama, Karawang bisa berdiri sejajar dengan daerah lain yang sudah lebih dulu menjadikan ekraf sebagai kekuatan ekonomi.
Dalam forum itu, Asep memaparkan pandangannya dengan lugas. Ia mengingatkan bahwa Karawang bukan hanya kawasan industri, melainkan juga tanah yang menyimpan narasi sejarah, kekayaan budaya, serta talenta muda yang kreatif. Semua itu, menurutnya, bisa menjadi fondasi kuat bila diarahkan dengan strategi bersama. Ia ingin forum ini menjadi ruang aman bagi pelaku ekraf untuk berbagi ide, menyusun rencana, dan bergerak secara kolektif.
Suasana diskusi semakin hangat ketika anggota DPRD Karawang, Taufik Ismail, turut menegaskan bahwa potensi sejarah dan budaya Karawang adalah modal penting untuk mengangkat sektor pariwisata. Namun ia juga menekankan perlunya dukungan nyata dari pemerintah, terutama dalam penyediaan infrastruktur. Kepala Seksi Ekraf dan Pariwisata, Dadan Hendrayana, menimpali dengan optimisme. Ia melihat forum ini sebagai langkah awal lahirnya sinergi yang bisa menjembatani pemerintah dengan komunitas.
Dari sudut lain, Deden Mustafa Kemal dari Jasa Wisata Jawa Barat memberi pandangan tentang pentingnya menghubungkan ekraf dengan pariwisata. Baginya, pariwisata tanpa kreativitas lokal akan kehilangan ruh, begitu pula sebaliknya. Pandangan itu semakin memperkaya dinamika diskusi sore itu.
Dan akhirnya, setelah pertukaran gagasan yang hangat, forum mencapai sebuah kesepakatan penting: lahirnya Forum Ekraf Karawang. Kesepakatan ini bukan sekadar hasil pertemuan sehari, melainkan buah dari dorongan kuat Asep R. Sundapura yang sejak awal percaya pada pentingnya wadah kolektif. Forum ini akan menghimpun penggiat dari 16 subsektor ekraf, menjadi ruang bertukar ide, dan tentu saja, menjadi jembatan menuju peluang yang lebih luas.
Bagi Asep, terbentuknya forum ini adalah titik awal dari perjalanan panjang. Ia sadar jalan ke depan penuh tantangan, namun juga penuh kemungkinan. Dengan kepemimpinan dan visinya, ia berharap Forum Ekraf Karawang dapat menjadi katalis yang menggerakkan ekosistem kreatif lokal untuk tampil lebih percaya diri, membawa Karawang tidak hanya dikenal sebagai kota industri, tetapi juga sebagai rumah bagi kreativitas dan kebudayaan yang berkembang pesat.