Suasana Aula Bappeda Karawang pada sebuah siang terasa berbeda dari biasanya (26/9/2020). Kursi-kursi tersusun rapi, tamu undangan hadir dengan penuh antusias. Dan di depan aula, spanduk besar bertuliskan pengukuhan Forum Ekonomi Kreatif Karawang terpampang jelas. Hari itu, Ekraf Karawang resmi dikukuhkan, menandai lahirnya sebuah forum yang digadang-gadang menjadi rumah besar bagi para pelaku kreatif di daerah ini. Lahirnya Forum Ekraf bermula dari FGD Komunitas Kreatif Karawang pada tahun sebelumnya.
Baca : https://sundapura.id/komunitas-ekraf-karawang/
Momen pengukuhan bukan sekadar seremoni. Ia adalah puncak dari proses panjang yang telah berjalan sejak 2019. Saat itu, berbagai kegiatan dilakukan: pemetaan potensi, kajian mendalam, hingga sosialisasi kepada masyarakat kreatif. Semua dirangkai agar forum ini berdiri bukan hanya karena kebutuhan seremonial, tetapi sebagai wadah nyata bagi 16 sub-sektor ekonomi kreatif yang ada di Karawang, mulai dari kuliner, fashion, kriya, film, hingga desain digital.
Dalam sambutannya, Kepala Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Karawang, Dede Pram, menegaskan bahwa forum ini adalah momentum penting bagi daerah. “Ekraf Karawang bukan sekadar wadah, tapi sebuah gerakan bersama. Kami berharap forum ini bisa menjadi motor penggerak bagi pelaku UMKM, komunitas, dan anak muda kreatif agar mampu melahirkan karya yang bernilai ekonomi sekaligus membanggakan daerah,” ujarnya penuh semangat.
Sementara itu, Ketua Forum Ekraf Karawang terpilih, Asep R. Sundapura, menyoroti perubahan orientasi generasi muda. “Anak-anak muda Karawang kini lebih tertarik menekuni dunia kreatif dibanding sekadar masuk ke sektor industri atau pertanian. Karena itu, forum ini hadir untuk memfasilitasi, menghubungkan, dan mengangkat potensi kreatif yang sudah ada, agar bisa memberi dampak ekonomi nyata,” ucapnya.
Acara pengukuhan berlangsung hangat, dengan nuansa optimisme yang kental. Para pelaku kreatif tampak bersemangat, sebagian bahkan sudah saling berbincang mengenai peluang kolaborasi setelah forum ini berdiri. Di sela acara, muncul harapan besar agar forum tidak berhenti hanya di pengukuhan, melainkan berlanjut ke program nyata. Misal, pameran, festival, pelatihan, dan ruang kreatif bersama yang dapat menampung ide-ide segar anak muda Karawang.
Pengukuhan Ekraf Karawang menjadi titik awal babak baru. Dari aula Bappeda, lahir sebuah harapan bahwa Karawang tidak hanya dikenal sebagai lumbung padi dan kawasan industri. Tetapi juga sebagai tanah yang subur bagi kreativitas. Forum ini adalah rumah baru bagi mimpi dan karya. Sebuah panggung bagi generasi yang percaya bahwa ide bisa menjadi sumber penghidupan dan kebanggaan daerah.